Askep Tentang Masalah Nyeri Otot (Myalgia)

Askep Tentang Masalah Nyeri Otot (Myalgia)Setiap orang mungkin saja memiliki rasa sakit pada bagian otot karena dengan otot orang bisa bergerak dan melakukan aktivitas setiap harinya. Otot merasa sakit atau nyeri otot dikenal dengan myalgia yaitu rasa sakit yang muncul pada bagian otot termasuk leher, punggung, kaki dan bahkan tangan Anda. Biasanya otot terasa sakit karena terlalu banyak beraktivitas, atau cedera dari olahraga atau karena kerjaan yang menumpuk.

Nyeri otot mulai terasa ketika Anda sedang melakukan aktivitas atau setelahnya. Selain itu, myalgia memiliki tigkatan mualai dari yang ringan sampai para sehingga terasa menyiksa. Walaupun nyeri otot dapat hilang dalam beberapa hari, jangan dianggap remeh karena ada juga nyeri otot yang memakan waktu lama bahkan berbulan-bulan.

Penyebab Munculnya Nyeri Otot

Seperti yang disebutkan sebelumnya nyeri pada otot dapat dirasakan seseorang hanya dalam beberapa hari, namun kondisi ini bisa juga bertahan hingga berbulan-bulan. Penyebab paling umum dari nyeri otot yang tegang, stres, berlebihan dan luka ringan. Jenis rasa sakit ini biasanya terlokalisasi, mempengaruhi hanya satu atau lebih otot atau bagian tubuh Anda. nyeri otot sistemik, yang Anda rasakan pada seluruh tubuh Anda, berbeda. Ini lebih sering dari infeksi, penyakit atau efek samping dari obat.

Berikut ini beberapa penyebab umum yang bisa mengakibatkan munculnya nyeri otot.

  • Terlalu memaksakan otot saat beraktivitas fisik secara berlebih, cepat, dan terlalu sering.
  • Otot terkilir dan tegang karena cedera atau trauma.
  • Ketegangan atau stres yang terjadi pada salah satu atau beberapa bagian tubuh.

Nyeri otot bisa terjadi akibat penyakit atau kondisi di bawah ini.

  • Fibromyalgia. Kondisi pada saat otot dan jaringan lunak akan terasa sakit saat disentuh, disertai dengan kesulitan tidur, kelelahan, dan sakit kepala.
  • Dermatomiositis. Penyakit peradangan yang cukup langka, disertai tanda-tanda ruam dan otot yang terasa lemas.
  • Lupus. Ini adalah penyakit peradangan kronis di mana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan dan organ tubuhnya sendiri.
  • Infeksi. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus bisa menimbulkan nyeri otot pada tubuh Anda. Misalnya flu, penyakit Lyme, infeksi Staphylococcus.
  • Polimiositis. Penyakit peradangan yang menyebabkan otot lemah dan terjadi pada kedua sisi tubuh.
  • Rheumatoid arthritis. Peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kaku pada persendian.
  • Distonia. Kondisi yang menyebabkan otot-otot Anda berkontraksi secara tidak disengaja.
  • Rabdomiolisis. Kondisi di mana jaringan otot hancur dan masuk ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa seseorang jika tidak segera ditangani.
  • Efek samping obat-obatan. Beberapa obat yang bisa menyebabkan nyeri otot adalah statin yang berfungsi menurunkan kolesterol, kelompok obat penghambat ACE (angiotensin converting enzyme) untuk menurunkan tekanan darah, dan kokain.
BACA:  Solusi agar bisa cepat tertidur

Pengobatan Nyeri Otot

Mengenai teknik mengobati nyeri otot tidak terbatas pada satu cara karena upaya ini bisa dilakukan di mana saja, baik sendiri maupun oleh tenaga medis.

Penanganan di Rumah

Biasanya, nyeri otot tidak memerlukan penanganan medis secara khusus, jadi Anda bisa menerapkan beberapa cara sederhana di rumah untuk meredakan gejala yang dialami, misalnya:

  • Mengonsumsi obat pereda rasa sakit yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen.
  • Untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, kompres bagian yang sakit dengan es batu selama 1-3 hari.
  • Mengistirahatkan bagian yang terasa sakit dan nyeri.
  • Pijatan lembut juga bagus untuk meredakan rasa nyeri pada otot.
  • Tidur yang cukup dan menghindari stres.
  • Yoga dan meditasi juga bisa meredakan ketegangan pada otot-otot yang bermasalah.
  • Latihan dan olahraga secara rutin bisa membantu mengembalikan ketegangan otot , misalnya dengan berjalan, bersepeda, atau berenang.
  • Mulailah dengan porsi latihan dan olahraga secara ringan agar tidak memperparah kondisi yang sudah dialami.

Penanganan oleh tenaga medis profesional

BACA:  Rahasia Nutrisi dan Manfaat Petai

Nyeri otot umumnya bukanlah gejala dari kondisi medis yang berbahaya dan bisa ditangani sendiri di rumah. Meski begitu, terdapat beberapa tanda bahwa nyeri otot yang dialami merupakan gejala dari penyakit serius hingga memerlukan penanganan medis.

  • Rasa sakit yang dirasakan sulit dijelaskan dan sangat parah.
  • Setelah penanganan sendiri, nyeri otot tidak juga menghilang.
  • Nyeri otot disertai ruam atau pembengkakan di sekitar otot yang terasa sakit.
  • Muncul tanda-tanda telah terjadi infeksi seperti demam.
  • Nyeri otot muncul setelah gigitan kutu.
  • Nyeri otot muncul setelah Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Jika gejala di bawah ini muncul, Anda harus menganggapnya sebagai kondisi darurat dan harus segera dibawa ke rumah sakit atau klinik medis terdekat.

  • Kesulitan dalam menelan.
  • Sesak napas.
  • Berat badan bertambah dengan cepat.
  • Urine yang dibuang lebih sedikit dari biasanya.
  • Anda tidak bisa menggerakkan beberapa bagian tubuh atau mengalami otot lemas.
  • Pada bagian leher terasa kaku.
  • Demam tinggi.
  • Muntah-muntah.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah nyeri otot

Nyeri otot yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh aktivitas fisik secara berlebihan dan memaksakan bagian otot tertentu untuk bekerja lebih keras. Untuk menurunkan risiko mengalami nyeri otot, Anda bisa lakukan beberapa cara di bawah ini:

  • Lakukan pemanasan dan pendinginan saat berolahraga.
  • Lakukan peregangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik tertentu.
  • Bagi yang bekerja di balik meja atau berada di posisi yang sama untuk waktu yang lama bisa meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri otot. Cobalah lakukan peregangan secara teratur dan bangun dari tempat duduk Anda untuk berjalan-jalan sejenak. Setidaknya lakukan satu jam sekali.
  • Jika Anda sering melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga, pastikan untuk minum banyak air untuk menghindari dehidrasi.