Risiko dan Bahaya Transplantasi Hati

Risiko dan Bahaya Transplantasi HatiPilihan untuk transplantasi hati atau liver memliki beberapa resiko terutama infeksi dan penolakan tubuh (sistem imun) sendiri terhadap organ baru tersebut.

Transplantasi hati diperlukan bila hati telah rusak oleh penyakit atau terluka oleh pengaruh eksternal dan atau tidak dapat berfungsi dengan baik.

Transplantasi hati pada dasarnya adalah penggantian hati yang rusak atau terinfeksi dengan organ hati yang sehat. Namun tindakan transplantasi ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan untuk transplantasi hati.

Jika dokter sampai pada kesimpulan bahwa pasien dengan gagal hati tidak mungkin untuk hidup selama lebih dari satu tahun, maka hal tersebut dapat memenuhi persyaratan untuk ditempuh transplantasi hati dengan catatan bahwa telah memenuhi seluruh syarat prosedur transplantasi hati termasuk tes dan risiko terlibat di dalamnya.

Bahkan harus terlebih dahulu dilakukan tes berulangkali termasuk melalui penggunaan sinar-X. Dan pada hasil tes, tim ahli bedah, dokter, perawat dan ahli hati akan menentukan kebutuhan hati yang baru yang akan ditransplantasikan pada pasiennya.

Selain berbagai tes dan sinar-X, ada juga faktor lain yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih untuk transplantasi hati.

BACA:  Mimisan (Epistaksis) dan Mengatasinya

Jika calon penerima transplantasi menderita kanker hati, transplantasi hanya dapat dilakukan jika kanker belum menyebar ke tempat lain.

Pasien yang menderita hepatitis B, C, dan D juga dianggap sebagai calon yang ideal untuk transplantasi hati. Ketika seorang pasien menderita sirosis hati kemudian ada kegagalan dalam fungsi normal dari hati maka mereka dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan hati yang baru. Namun, hal ini semata-mata tergantung pada kesehatan secara keseluruhan dari pasien tersebut.

Bahaya Transplantasi Hati

Seperti yang telah disinggung diatas bahwa tranplantasi dilakukan selain dapat menyelamatkan pasiennya dari kematian juga sangat beresiko pada saat atau setelah dilakukan operasi transplantasi hati tersebut.

Selama operasi risiko yang paling umum adalah infeksi dan penolakan tubuh terhadap hati baru tersebut dimana sistem kekebalan tubuh kemungkinan akan menyerang sel-sel sehat dari hati baru karena dianggap sebagai benda asing dari luar tubuh.

Tapi khabar baiknya dari penolakan sistem imun ini sangat rendah tetapi sangat berisiko tinggi terjadi infeksi oleh virus, bakteri dan protozoa.

BACA:  12 Cara Mencegah Penularan Virus Hepatitis

Masalah kesulitan bernapas, perdarahan internal, Merasa haus dan dehidrasi, perut kembung, sakit kuning, diabetes, sakit kepala parah, menyusutnya ukuran tulang merupakan bagian dari resiko yang akan ditanggung oleh pasien penerima transplantasi hati ini.