Kenali Beberapa Tanda dan Gejala Ketika Tubuh Kekurangan Protein

Kenali Beberapa Tanda dan Gejala Ketika Tubuh Kekurangan ProteinMenjaga tubuh tetap sehat tentu asupan protein sangatlah diperhatikan. Sebab semua organ yang ada dalam tubuh seperti otot, saraf, dan sistem kekebalan tubuh, sampai taraf tertentu, terdiri dari protein. Anda bisa menyebut salah satu struktur tubuh, dan itu mungkin mempunyai beberapa sejumlah protein di dalamnya. Karena protein merupakan salah satu unsur penting bagi tubuh, Anda perlu memastikan bahwa tubuh Anda telah cukup memilikinya.

Lalu bagaimana seseorang dapat diketahui jika kurang mendapatkan asupan protein dalam tubuh? Kurangnya protein dalam tubuh biasanya memiliki tanda dan gejala yang yang tentunya membuat tubuh mengalami perubahan. Seperti apa perubahan tersebut? Berikut ulasannya yang diberikan oleh konsultasikedokteran.com.

Rambut menipis

Selain dari faktor genetik, yang membuat rambut menjadi rontok, disebabkan oleh kekurangan protein. Ketika seseorang  tidak mendapatkan cukup protein, tubuh akan masuk ke dalam “mode konservasi” dan berhenti mengirimkan protein berharga untuk menyuburkan rambut dan kuku. Itulah mengapa rambut dan kesehatan kuku merupakan indikator penting yang bisa memberikan sinyal pada Anda, apakah tubuh kekurangan protein atau tidak.

Mata bengkak

Kekurangan protein dapat menurunkan jumlah protein plasma yang ada dalam darah sehingga akan menyebabkan kondisi yang disebut Edema. Penurunan protein plasma dapat disebabkan oleh hati yang tidak menyimpan zat besi dalam jumlah yang cukup. Jika zat besi tidak tersedia untuk membantu produksi hemoglobin, anemia bisa terjadi dan pembengkakan pun dimulai.

BACA:  Penyebab Nyeri Pada Selangkangan Wanita

Kelelahan

Kekurangan protein dapat mempengaruhi kondisi fisik anda. Hal ini disebabkan karena energi yang rendah. Protein membantu menstabilkan kadar gula darah. Kekurangan protein dapat mengurangi ketajaman mental anda sehingga menghamat kemampuan untuk merespon. Maka dari itu, jika anda sering merasa lelah dan kekurangan energi, bisa jadi tubuh anda kurang mendapatkan asupan protein yang cukup.

Menurunnya ukuran otot

Kekurangan protein bisa menyebabkan menurunnya ukuran otot. Ukuran otot anda mulai menurun saat anda kekurangan protein. Jika tubuh anda tidak mendapatkan cukup protein dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi, maka otot akan mengorbankan jaringannya sendiri.

Cenderung memilih makanan instan

Para pakar mengatakan bahwa tanpa protein yang cukup untuk menstabilkan gula darah anda, tubuh anda cenderung mencari solusi yang lebih cepat untuk memenuhinya. Hal ini bisa dikatakan bahwa, saat tubuh kekurangan protein, anda cenderung mengonsumsi makanan-makanan yang cenderung instan seperti makanan siap saji (junk food, fast food), permen, dan lain sebagainya.

Sering terserang penyakit

Jika anda sering terserang penyakit, bisa jadi anda kurang mendapatkan asupan protein yang cukup. Protein adalah salah satu kunci untuk mendapatkan sistem kekebalan yang kuat. Protein menjadi landasan penting terciptanya sel darah merah, sel darah putih, dan antibodi, yang semuanya itu bekerja sama untuk menangkis bakteri, virus, dan patogen lain dalam tubuh anda.

BACA:  Anemia dengan Penyakit Ginjal Kronis pada Anak

Diare

Diare kronis bisa menjadi indikator malabsorpsi, yang berarti nutrisi tidak sepenuhnya diserap oleh tubuh. Malabsorpsi bisa dipicu oleh infeksi, operasi, obat-obatan tertentu, pengonsumsian alkohol, dan gangguan pencernaan seperti celiac sprue dan penyakit Crohn.

Makanan yang tinggi protein

Legum
Legum atau mudahnya kita sebut dengan kacang-kacangan adalah sumber protein nabati yang baik bagi tubuh. Penuhi kebutuhan protein dengan mengonsumsi kacang-kacangan secara rutin, seperti kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, dan sebagainya.

Telur
Telur mengandung protein yang cukup tinggi, namun yang lebih penting telur mengandung delapan asam amino esensial yang sangat baik untuk menunjang kesehatan tubuh.

Biji-bijian
Biji-bijian mengandung lebih banyak protein daripada yang kebanyakan orang kira. Bahkan mengonsumsi dan mengkombinasikan berbagai jenis biji-bijian dapat memberikan protein lebih banyak dari satu porsi daging.